PAPER : MANUSAI DAN ALAM ( zacary ngeblog )

MANUSIA DAN ALAM

A.    HUBUNGAN MANUSIA DAN ALAM
Secara ekologis, manusia adalah bagian dari lingkungan hidup. Komponen yang ada di sekitar manusia yang sekaligus sebagai sumber mutlak kehidupannya merupakan lingkungan hidup manusia. Lingkungan hidup inilah yang menyediakan berbagai sumber daya alam yang menjadi daya dukung bagi kehidupan manusia. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang terdapat di alam yang berguna bagi manusia, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya baik untuk masa kini maupun masa mendatang. Kelangsungan hidup manusia tergantung dari keutuhan lingkungannya, sebaliknya keutuhan lingkungan tergantung bagaimana kearifan manusia dalam mengelolanya. Oleh karena itu, lingkungan hidup tidak semata mata dipandang sebagai penyedia sumber daya alam serta sebagai daya dukung kehidupan yang harus dieksploitasi, tetapi juga sebagai tempat hidup yang mensyaratkan adanya keserasian dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan hidup.
Selain peran utamanya sebagai tempat tinggal kita, sebenarnya lingkungan telah memberi kita ‘lebih’. Sayangnya, kebanyakan dari kita tidak menyadari manfaat maupun akibatnya jika mengabaikan lingkungan.Tidak dapat dipungkiri, sejak dahulu kala manusia telah bergantung hidup pada lingkungan sebagai sumber pangan. Untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat yang lain manusia membutuhkan lingkungan hidup yang telah dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Manusia juga menggunakannya sebagai bahan baku yang kemudian dapat di jual demi pundi-pundi uang. Bahkan, untuk berinteraksi dengan sesama manusia danmakhluk lainnya, lingkungan juga ikut berpartisipasi.
Lingkungan hidup memiliki pengaruh pada kehidupan manusia. Kita seharusnya sadar bahwa lingkungan hidup yang memberikan kemudahan hidup ini pada dasarnya sangat terbatas. Untuk membantu mengurangi keterbatasan tersebut, kita dapat melakukan balas budi dengan ikut mengembangkan lingkungan hidup disekitar atau hanya dengan tidak merusak lingkungan yang telah ada. Itu akan sangat membantu bagi lingkungan hidup kita yang sudah terganggu saat ini.
B.     PENYEBAB KERUSAKAN ALAM
Kerusakan lingkungan hidup terjadi karena adanya tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak langsung sifat fisik dan/atau hayati sehingga lingkungan hidup tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan berkelanjutan (KMNLH, 1998). Kerusakan lingkungan hidup terjadi di darat, udara, maupun di air. Kerusakan lingkungan hidup yang akan dibahas dalam Bab ini adalah meluasnya lahan kritis, erosi dan sedimentasi, serta kerusakan lingkunganpesisirdanlaut.
Faktor penyebab kerusakan lingkungan hidup dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu Faktor Alam dan Faktor Manusia.
a.KerusakanLingkunganHidupFaktorAlam
Bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Salah satunya adalah gelombang tsunami yang memporak-porandakan bumi Serambi Mekah dan Nias. Peristiwa alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain : Letusan gunung berapi, Gempa bumi, dan Angin topan. Peristiwa-peristiwa alam tersebut yang menimbulkan kerusakan pada lingkunga hidup.
b.KerusakanLingkunganHidupFaktorManusia
Manusia sebagai penguasa lingkungan hidup di bumi berperan besar dalam menentukan kelestarian lingkungan hidup. Namun sayang, seringkali apa yang dilakukan manusia tidak diimbangi dengan pemikiran akan masa depan kehidupan generasi berikutnya. Manusia merupakan salah satu kategori faktor yang menimbulakan kerusakan lingkungan hidup. Bentuk kerusakan yang di timbulkn oleh manusia adalah:
·  Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri.
·  Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan.
·  Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan.
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung juga membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain:
·  Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan).
·  Perburuan liar.
·  Merusak hutan bakau.
·  Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman.
·  Pembuangan sampah di sembarang tempat.
·  Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS).
·  Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

C.     DAMPAK KERUSAKAN ALAM

D.    KERUSAKAN ALAM MENURUT ISLAM
Di dalam ajaran agama Islam telah di ajarkan apabila kita memulai melakukan suatu perbuatan yang baik, yang sesuai dengan ajaran agama, baik itu perbuatan yang berkenaan dengan ibadah atau muamalah. Ataupun yang berkaitan dengan lingkungan hidup, seperti melakukan usaha-usaha untuk menjaga pelestarian alam yang merupakan karunia Tuhan. Usaha seperti itu kemudian diikuti oleh orang lain, maka kita akan memperoleh pahala, bukan saja karena perbuatan kita sendiri, tetapi juga mendapat pahala tambahan dari pahala orang lain yang mengikuti perbuatan kita.
Sebaliknya apabila kita memulai dengan sesuatu perbuatan yang tidak baik, baik yang berkenaan dengan suatu perbuatan yang berkenaan dengan ibadah atau mu’amalah. Ataupun yang berhubungan dengan masalah lingkungan hidup, seperti melakukakn perbuatan yang dapat merusak pelestarian hidup alam, maka apabila perbuatan kita itu di contoh oleh orang lain, kita akan menanggung dosa yang berat. Sebab bukan saja kita harus menanggung dosa akibat perbuatan kita sendiri, tetapi juga di tambah dengan dosa orang lain yang menikuti perbuatan kita itu. Sedangkan dosa yang mencontoh perbuatan kita itu sedikitpun tidak akan dikurangi oleh Allah swt.
عن ابى هريرة انّ رسول الله ص.م قال : مَنْ عَادَ اِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الاَجْرِ مِثْلُ اُجُوْرِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُصُهُ ذٰلِكَ مِنْ اُجُوْرِهِمْ شَيْئًا وَ مَنْ دَعَا اِلَى ضَلاَ لَةٍ كَانَ عَلَيْهِ مِنَ الاِثْمِ مِثْلُ اٰثَامِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يَنْقُضُ ذٰلِكَ مِنْ اٰثَامِهِمْ شَيْئًا رواه مسلم
Dari Abi Hurairah bahwasanya Rosulullah SAW bersabda : ”Barangsiapa yang menyerukan petunjuk kebaikan, ia akan memperoleh pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya, tanpa sedikitpun mengurangi pahala pengikut-pengikutnya itu. Barangsiapa yang mengajak kepada kesesatan, maka kepadanya akan ditimpakan dosa seperti dosanya yang mengikuti seruannya, tanpa sedikitpun mengurangi dosa-dosa yang diderita pengikut-pengikutnya itu”. ( H.R. Muslim)
Dan sesungguh nya manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di bumi, akan tetapi manusia mengingkarinya. Allah SWT berfirman : “Dan bila dikatakan kepada mereka: “Janganlah membuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab: “Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.” (QS. 2 : 11). Keingkaran mereka disebabkan karena keserakahan mereka dan mereka mengingkari petunjuk Allah SWT dalam mengelola bumi ini. Sehingga terjadilah bencana alam dan kerusakan di bumi karena ulah tangan manusia. Allah SWT berfirman : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Katakanlah : “Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).” (QS. 30 : 41-42).
Proses kerusakan lingkungan berjalan secara progresif dan membuat lingkungan tidak nyaman bagi manusia, bahkan jika terus berjalan akan dapat membuatnya tidak sesuai lagi untuk kehidupan kita. Itu semua karena ulah tangan manusia sendiri, sehingga bencananya juga akan menimpa manusia itu sendiri QS. 30 : 41-42.
Dari ayat-ayat tersebut ada dua hal pokok yang menjadi dasar pandangan Islam dalam issu pencemaran lingkungan. Pertama, Islam menyadari bahwa telah dan akan terjadi kerusakan lingkungan baik di daratan dan lautan yang berakibat pada turunnya kualitas lingkungan tersebut dalam mendukung hajat hidup manusia. Kedua, Islam memandang manusia sebagai penyebab utama kerusakan dan sekaligus pencegah terjadinya kerusakan tersebut. Untuk itu, ajaran Islam secara tegas mengajak manusia memakmurkan bumi dan sekaligus secara tegas melarang manusia membuat kerusakan di bumi. Namun sayangnya, ayat-ayat tersebut kurang mendapat perhatian baik dari kalangan ulama maupun masyarakat umum. Kemungkinan besar masyarakat belum cukup menyadari dampak akibat kerusakan lingkungan, bahkan ketika mereka jelas-jelas mengalami bencana tersebut.
Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan yang dapat kita lakukan diantaranya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia yang handal, pembangunan lingkungan berkelanjutan, dan kembali kepada petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya dalam pengelolaan lingkungan hidup. Adapun syarat SDM handal antara lain SDM sadar akan lingkungan dan berpandangan holistis, sadar hukum, dan mempunyai komitmen terhadap lingkungan.
Kita diajarkan untuk hidup serasi dengan alam sekitar kita, dengan sesama manusia dan dengan Allah SWT. Allah berfirman : “Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmatan lil’alamiin” (QS. 21 : 107). Pandangan hidup ini mencerminkan pandangan yang holistis terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan tempat hidupnya. Dalam pandangan ini sistem sosial manusia bersama dengan sistem biogeofisik membentuk satu kesatuan yang disebut ekosistem sosiobiogeofisik, sehingga manusia merupakan bagian dari ekosistem tempat hidupnya dan bukannya hidup diluarnya. Oleh karenanya, keselamatan dan kesejahteraan manusia tergantung dari keutuhan ekosistem tempat hidupnya. Jika terjadi kerusakan pada ekosistemnya, manusia akan menderita. Karena itu walaupun biogeofisik merupakan sumberdaya bagi manusia, namun pemanfaatannya untuk kebutuhan hidupnya dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada ekosistem. Dengan begitu manusia akan sadar terhadap hukum yang mengatur lingkungan hidup dari Allah SWT dan komitmen terhadap masalah-masalah lingkungan hidup.
Pandangan holistik juga berarti bahwa semua permasalahan kerusakan dan pengelolaan lingkungan hidup harus menjadi tanggung jawab oleh semua pihak (pemerintah, LSM, masyarakat, maupun orang perorang) dan semua wilayah (baik lokal, regional, nasional, maupun internasional). Atau dalam konsep Partai Keadilan, lingkungan hidup harus dikelola secara integral, global dan universal menuju prosperity dan sustainability.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah: Strategi Pembelajaran PKN di SD | zacary Ngeblog

FILSAFAT PENDIDIKAN : MANUSIA PERLU DIDIDIK DAN PERLU MENDIDIK DIRI

Makalah : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (TEORI-TEORI BELAJAR ( zacary ngeblog )