Makalah : MANUSIA PEMBELAJAR | zacary ngeblog

 

MANUSIA PEMBELAJAR

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1         Latar Belakang

Manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan yang sangat menakjubkan untuk mempelajari sesuatu, bahkan dalam waktu yang relatif singkat manusia dapat menguasai berbagai ilmu pengetahuan. Namun demikian, meskipun potensi manusia untuk belajar sangat luar biasa, sebagian besar orang ternyata tidak mampu memaksimalkan potensi tersebut. 

Manusia terkadang kehilangan semangat belajarnya setelah menyelesaikan pendidikannya. Manusia yang tidak memperbaharui ilmu pengetahuannya setelah menyelesaikan pendidikannya, biasanya akan kesulitan menghadapi tantangan baru yang belum pernah dihadapi sebelumnya dan akan mudah putus asa karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi kekinian.

Oleh karena itu, manusia yang baik adalah manusia yang pembelajar, yaitu manusia yang senantiasa bersemangat untuk mempelajari berbagai hal dalam kehidupan ini, tidak hanya ketika masih berada di bangku sekolah, namun juga setelah tamat, hingga akhir hayatnya. Manusia pembelajar adalah manusia yang memandang kegiatan belajar sebagai cara hidup dan cara beradanya. 

1.2         Rumusan Masalah

a.              Apa yang dimaksud dengan Manusia Pembelajar?

b.             Bagaimana kebiasaan Manusia Pembelajar?

c.              Bagaimana cara belajar Manusia Pembelajar?

1.3         Tujuan

a.              Mengetahui apa yang dimaksud dengan Manusia Pembelajar;

b.             Mengetahui kebiasaan Manusia Pembelajar;

c.              Mengetahui cara belajar Manusia Pembelajar.

BAB II

PEMBAHASAN

 

 

2.1         Pengertian Manusia Pembelajar

Istilah “Manusia Pembelajar” terbentuk dari dua kata, yaitu manusia dan  pembelajar. Kedua kata tersebut jika berdiri sendiri-sendiri memiliki arti yang  berbeda atau jika digabungkan memiliki arti dan makna yang lain.

Beberapa definisi manusia adalah sebagai berikut:

1.             Manusia adalah makhluk utama, yaitu di antara semua makhluknatural dan supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat-hakikat yang mulia.

2.             Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam dan menempatkannya di samping Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan yang memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yang tak terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi utuk menikmati apa yang belum diberikan alam.

3.             Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yang ideal. Dengan ini, berarti ia tidak pernah puas dengan apa yang ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi apa yang seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam  pergerakan dan evolusi manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar kukuh realita yang ada. Kekuatan inilah yang selalu memaksa manusia yang merenung, menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat, dan mencipta dalam alam jasmaniah dan ruhaniah.

4.             Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yang ada di antara manusia dan setiap gejala, perilaku, perbuatan, atau ketika suatu motif yang lebih tinggi daripada motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut “ikatan suci” karena ia dihormati dan dipuja sehingga orang merasa rela untuk membaktikan atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.

STA dalam Alfian 1985:143 mengatakan bahwa manusia merupakan makhluk yang menciptakan kebudayaan dan hidup sepanjang sejarah dalam  berbagai-bagai kebudayaan yang selalu mengalami perubahan. Sementara itu kata 


pembelajar  berasal dari kata dasar “ajar” yang dibubuhan imbuhan -pe  dan -be. Imbuhan -pe merupakan penegasan makna dari kata dasar ajar (yang telah ditambahkan imbuhan –be/belajar) yang berarti gemar/suka/rajin jika digabung dengan kata manusia. Beberapa hal yang berkaitan dengan pengertian Belajar yaitu suatu proses yang berkesinambungan yang berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat, dalam belajar terjadi adanya perubahan tingkah laku yang bersifat relatif permanen, hasil  belajar ditunjukan dengan tingkah laku, dalam belajar ada aspek yang berperan yaitu motivasi, emosional, sikap, dan yang lainnya. Menurut Gagne dan Briggs (1988), perubahan tingkah laku dalam proses belajar menghasilkan aspek perubahan seperti kemampuan membedakan, konsep kongkrit, konsep terdefinisi, nilai, nilai/aturan tingkat tinggi, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik.

Andreas Harefa dalam bukunya Menjadi Manusia Pembelajar (2005) mengemukakan bahwa manusia pembelajar adalah setiap orang (manusia) yang  bersedia menerima tanggung jawab untuk melakukan dua hal penting berikut:

1.             Berusaha mengenali hakikat dirinya, potensi, dan bakat-bakat terbaiknya, dengan selalu berusaha mencari jawaban yang lebih baik tentang beberapa pertanyaan eksistensial, seperti “Siapakah aku ini?”; “Dari mana aku datang?”; “Ke manakah aku akan pergi?”; “Apa yang menjadi tanggung jawabku?”; dan “Kepada siapa aku percaya?”.

2.             Berusaha sekuat tenaga untuk mengaktualisasikan segenap potensinya itu, mengekspresikan, dan menyatakan dirinya sepenuh-penuhya, seutuh-utuhnya, dengan cara menjadi dirinya sendiri dan menolak untuk dibanding- bandingkan dengan sesuatu yang bukan dirinya.

 Karakteristik dari manusia pembelajar, yaitu:

1.             Secara sadar mau menerima tanggung jawab atas hidupnya, atas sikap dan perbuatannya.

2.             Secara sadar selalu mengembangkan inisiatif untuk mencari dan mengenali dirinya itu apa dan siapa.

3.             Secara sadar menumbuhkan keberanian untuk jujur menyatakan keunikannya sebagai pribadi.

4.             Memberikan dirinya dipandu ‘dari dalam’ (inside out) oleh nilai-nilai yang sesuai dengan keyakinannya.

5.             Memiliki constructive discontent (ketidakpuasan yang konstruktif), yang mendorongnya untuk belajar seumur hidup guna meningkatkan kualitas kemanusiaannya.

6.             Ia tak suka mengidentifikasikan dirinya dengan hal-hal yang bukan dirinya. Tugas pertama manusia dalam proses menjadi dirinya yang sebenarnya adalah menerima tanggung jawab untuk menjadi pembelajar. Hal inilah yang mengingatkan bahwa manusia hidup untuk belajar, bukan belajar untuk hidup.

Jadi, manusia pembelajar merupakan mereka yang memahami akan arti dan hakikat hidupnya. Karena hal itu adalah dasar dari segalanya, sebelum ia mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya bahkan pribadinya sendiri, maka pemahaman akan hakikat hidup manusia menjadi sebuah kebutuhan sejati, karena mereka menjadi lebih tahu serta memiliki objektifitas dalam mengembangkan potensi yang mereka miliki untuk menjadi pribadi yang ideal.

Potensi yang ada haruslah dikembangkan secara seimbang (balance) sehingga tidak tumpang tindih satu sama lain. Karena 3 potensi dasar tersebut, yaitu moral, intelektual, dan fisik merupakan sebuah kesatuan utuh yang perlu dikembangkan. Sehingga efeknya mereka mampu berfikir, memahami dan melaksanakan apa yang diinginkannya dengan fokus yang nantinya akan berbuah pada bingkai yang positif.

Pada dasarnya setiap manusia yang diciptakan Tuhan berbeda-beda bentuknya, karakter, kegemaran, bahkan pemikirannya sekalipun. Secara psikologis tipe manusia pembelajar ini umumnya mereka memiliki karakter atau sifat dan sikap yang tidak cepat berputus asa atau pantang menyerah. Hal tu terjadi karena keinginan untuk belajar yang tumbuh dalam hati tipe manusia ini sangat kuat dan tidak mudah digoyahkaan. Selain itu, manusia pembelajar selalu berusaha untuk mencapai tujuannya walaupun ada rintangan yang menghalanginya. Contohnya saja seperti mau belajar tanpa memandang tempat, waktu, bahkan siapa yang mengajar/sekecil apapun hal yang bisa dipelajarinya. Yang ia tahu hanyalah ia harus terus belajar agar menjadi manusia yang ideal. Jadi, tidak mengherankan jika tipe manusia pembelajar ini memiliki pandangan akan kehidupan dan tujuan hidup yang ingin dicapainya. Oleh karena itu keberadaan manusia sebagai pencipta kebudayaan seperti mengembangkan diri menjadi manusia pembelajar tak terlepas dari kemampuan atau daya yang dimiliki seperti akal, intelegensia dan intuisi, perasaan dan emosi, kemauan, fantasi, dan perilaku.

Mahasiswa merupakan salah satu contoh dari manusia pembelajar. Status mahasiswa sebagai seorang yang sedang mengalami proses pendidikan formal adalah bagian kecil dari manusia pembelajar. Bukan sekedar mengejar prestasi akademis semata, karena mahasiswa memiliki peran penting dalam menentukan nasib bangsa nantinya. Mahasiswa adalah orang-orang yang dituntut untuk membawa angin segar perubahan, menjaga nilai-nilai postif yang ada di masyarakat, dan tentunya menjadi stok yang selalu siap untuk dimanfaakan bangsanya.

 

2.2         Kebiasaan Manusia pembelajar

Kebiasaan manusia pembelajar, terdiri dari beberapa hambatan yang dilaluinya, juga manusia melakukan upaya-upaya untuk menghindari kebiasaan yang bersifat negatif, serta manusia juga senantiasa melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan otak diantaranya sebagai berikut:

1.             Hambatan dalam Proses Belajar

a.             Tidak adanya tujuan jelas, tujuan itu berfungsi sebagai suatu titik cahaya yang akan mendorong kita untuk terus fokus, berusaha, dan belajar agar keluar dari “kegelapan”.

b.             Terlalu banyak menetapkan tujuan, awalnya mematok banyak tujuan atau harapan terasa menyenangkan dan menantang, namun setelah beberapa lama, tujuan atau harapan yang tersebar seperti ini akan membuat kita tidak mencapai satu tujuan.

c.             Terlalu sulit, membangun kebiasaan yang tidak realistis akan menimbulkan frustasi dan akhirnya akan membuat kita menyerah.

d.            Kita akui bahwa belajar tidak akan selalu menyenangkan, ada saat kita diharuskan memiliki keterampilan atau pengetahuan baru yang sebenarnya bukanlah minat kita, berdisiplin memang membantu, tapi perlu didukung dengan motivasi yang tinggi.

2.             Kebiasaan Manusia yang Harus Dihindari

a.             Tidak menampakkan diri, hanya dengan menampakkan diri lebih sering akan membuat sebuah perbedaan yang sangat besar untuk sebuah kesuksesan. Contoh, jika Anda sering bertemu atau berkumpul dengan teman-teman, kemungkinan Anda bertemu dengan seseorang yang spesial bertambah besar.

b.             Menunda Pekerjaan

Cara agar dapat keluar dari kebiasaan menunda pekerjaan :

1)             Lakukan tugas terberat dan terpenting terlebih dahulu di pagi hari.

2)             Pecahlah tugas menjadi langkah-langkah kecil dan fokuslah pada langkah pertama, setelah selesai bisa dilanjutkan ke langkah kecil berikutnya.

3)             Sebaiknya mulai berpikir bagaimana jika tiba-tiba mendapatkan tugas baru sementara tugas lama belum dikerjakan.

c.             Melakukan sesuatu yang tidak penting, untuk menghindari hal ini, tulis apa yang harus dilakukan setiap hari baik di atas kertas atau notebook, lalu mengerjakannya dari urutan teratas.

3.             Kebiasaan Untuk Meningkatkan Kemampuan Otak

a.             Tidak mengkonsumsi alcohol

b.             Menonton televisi tidak lebih dari satu jam setiap harinya

c.             Sering membaca

d.            Mengkonsumsi ikan.

e.             Selalu membuat catatan dalam bentuk jurnal atau notes kecil.     

Kebiasaan pada manusia terdiri dari kebiasaan yang baik dan kebiasaan yang buruk. Mengubah kebiasaan membutuhkan bantuan dan kontrol orang lain. Fitrah manusia adalah harus terus-menerus berubah ke arah yang lebih baik. Tidak akan sulit untuk mengubah kebiasaan buruk pada diri manusia asalkan ada keinginan atau niat.

 

2.3         Cara Belajar Manusia Pembelajar

Kebiasaan dan cara belajar manusia berbeda-beda. Semuanya mengarah pada cara pandang atau pola pikir bahkan kecerdasan intelektuan, potensi, atau bakat yang dimilikinya.

Kebiasaan dan cara belajar yang dipilih haruslah membuat manusia pembelajar merasa nyaman. Perasaan nyaman akan memberikan suasana belajar menjadi menyenangkan sehingga akan membuahkan hasil yang positif.

Howard Gardner mengidentifikasi ada 8 delapan macam kecerdasan manusia dalam memahami dunia nyata, kemudian di tambahkan lagi dengan pakar lain sehingga menjadi 10 kecerdasan yaitu verbal, logika, visual, gerak tubuh, musikal, interpersonal, intrapersonal, naturalis, spiritual, dan eksistensial.

Contoh cara belajar yang berkaitan dengan kecerdasan

1.             Individu yang memiliki kecerdasan verbal

Individu ini memiliki kecerdasan dalam berbahasa, sehingga ia senang dengan pembelajaran yang melibatkan kecerdasan ini. Kebiasaan yang disenanginya dalam belajar menjadi sebuah cara belajar yang ia sukai. Ekspresi dari kecerdasan ini seperti bercerita, membaca, tata bahasa, dan lainnya.

2.             Individu yang memiliki kecerdasan interpersonal

Individu ini belajar dengan cara bekerjasama dan berkomunikasi baik verbal atau non verbal dengan orang lain. Misalnya dalam belajar ia membutuhkan panduan dari guru les, atau orang lainnya yag dianggap mampu membantu.

 


 


BAB III

PENUTUP

 

3.1         Kesimpulan

Manusia yang baik adalah manusia yang pembelajar, yaitu manusia yang senantiasa bersemangat untuk mempelajari berbagai hal dalam kehidupan ini, tidak hanya ketika masih berada di bangku sekolah, namun juga setelah tamat, hingga akhir hayatnya. Manusia pembelajar adalah manusia yang memandang kegiatan belajar sebagai cara hidup dan cara beradanya. 

Kebiasaan manusia pembelajar, terdiri dari beberapa hambatan yang dilaluinya, juga manusia melakukan upaya-upaya untuk menghindari kebiasaan yang bersifat negatif, serta manusia juga senantiasa melakukan upaya untuk meningkatkan kemampuan otak

Kebiasaan dan cara belajar manusia berbeda-beda. Semuanya mengarah pada cara pandang atau pola pikir bahkan kecerdasan intelektuan, potensi, atau bakat yang dimilikinya.

 

3.2         Saran

Sebagai mahasiswa calon guru, kita harus menjadi manusia pembelajar di mana kita harus terus mencari ilmu meski kelak kita telah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi kemudian terangkat menjadi PNS dan di tempatkan di sebuah sekolah. Karena ilmu tidak hanya berasal dari sekolah saja, tetapi ilmu dapat berasal dari banyak tempat dan bahkan sudah ada di sekitar kita.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah: Strategi Pembelajaran PKN di SD | zacary Ngeblog

MAKALAH: BELAJAR DAN PEMBELAJARAN HAKIKAT BELAJAR DAN PEMBELAJARAN ( ZACARY NGEBLOG )

Makalah : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (TEORI-TEORI BELAJAR ( zacary ngeblog )