Makalah: Penilaian pada pembelajaran | zacary ngeblog
Penilaian pada pembelajaran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Penilaian
pembelajaran PKn SD merupakan komponen pembelajaran yang sangat penting.
Penilaian memiliki tujuan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran, sehingga
bermanfaat bagi siswa, yaitu untuk mengukur sejauh mana siswa mampu menyerap
materi yang telah disampaikan. Sedangkan bagi guru, penilaian bermanfaat untuk
umpan balik dari hasil pembelajaran yang teleh disampaikan dan untuk laporan
kepeda orang tua siswa dan guru sendiri di setiap akhir semester, yang
dituangkan dalam buku raport.
Saat
sekarang dunia pendidikan di Indonesia sangat membutuhkan model penilaian dalam
pembelajaran, khususnya pembelajaran PKn karena penilaian merupakan indikator
keberhasilan guru dalam proses pembelajaran. Penilaian mengacu pada proses menetapkan
nilai pada suatu kegiatan, keputusan, proses, orang dan objek. Penilaian tidak
selalu dilakukan melalui proses pengukuran tetapi dapat dilakukan dengan cara
membandingkannya dengan kriteria-kriteria yang berlaku tanpa perlu melakukan
pengukuran terlebih dahulu.
Maka
dari permasalahan tersebut akan di buat makalah yang akan membahas tentang strategi
penilaian pembelajaran PKn. Hal ini ditujukan agar dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang optimal, karena penilaian merupakan salah satu indikator keberhasilan
guru dalam proses pembelajaran.
B. RUMUSAN
MASALAH
Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut :
1. Apa
pengertian penilaian?
2. Apa
prinsip-prinsip penilaian?
3. Apa
tujuan dari penilaian pada pembelajaran PKn ?
4. Bagaimana
pendekatan penilaian?
5. Bagaimana
strategi dan instrumen penilaian pembelajaran pkn?
6. Bagaimana
fokus penilaian pada pembelajaran PKn
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
Adapun
tujuan pembahasan sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian penilaian.
2. Untuk
mengetahui prinsip-prinsip penilaian.
3. Untuk
mengetahui tujuan dari penilaian pada pembelajaran PKn .
4. Untuk
mengetahui pendekatan penilaian.
5. Untuk
mengetahui teknik dan instrumen yang berada dalam penilaian PKn.
6. Untuk
mengetahui fokus penilaian pada pembelajaran PKn.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGETIAN
PENILAIAN
Penilaian adalah suatu kegiatan untuk mengetahui hasi
belajar peserta didik dan mengetahui keberhasilan peserta didik dalam proses
pembelajaran. Menurut Davies (1981) dalam Nana Sudjana (2009), pengertian penilaian mengacu pada proses yang menetapkan
nilai kepada sejumlah tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses, orang
dan objek. Suatu proses pengukuran dalam kegiatan pembelajaran dapat melalui
proses membandingkan dengan kriteria yang telah ditentukan oleh guru. Penilaian
dalam pembelajaran merupakan pembuatan keputusan nilai keberhasilan didalam
suatu pembelajaran melalui pembandingan dengan ketentuan yang berlaku.
Penilaian juga merupakan suatu pengukuran keberhasilan guru dalam proses
belajar mengajar. Karena suatu keberhasilan peserta didik juga merupakan
keberhasilan guru dalam mentransfer ilmu dengan melalui proses pembelajaran
yang didalamnya terdapat ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam proses
penilaian antar individu maupun kelompok.
B.
PRINSIP-PRINSIP PENILAIAN
Penilaian
hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
a.
Objektif, berarti penilaian
berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
b.
Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan
secara terencana, menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c.
Ekonomis, berarti penilaian
yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d.
Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e.
Akuntabel, berarti
penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
pihak internal sekolah maupun
eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
f. Edukatif,
berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
C. TUJUAN
PENILAIAN PEMBELAJARAN PKN
Dalam
setiap kegiatan evaluasi, langkah pertama yang harus diperhatikan adalah tujuan
evaluasi penentuan tujuan evaluasi sangat bergantung pada jenis evaluasi yang
digunakan. jika ingin melakukan kegiatan evaluasi, terlepas dari jenis evaluasi
apa yang digunakan, maka guru harus mengetahui dan memahami terlebih dahulu
tentang tujuan evaluasi. Bila tidak maka guuru akan mengalami kesulitan merencanakan
dan melaksanakan evaluasi. Menurut Chittenden dalam Arifin (2009: 15)
mengemukakan tujuan penilaian sebagai berikut :
1. Keeping track
Untuk
menelurusi dan melacak proses belajar peserta didik sesuai dengan rencana
pelaksaan pembelajaraan yang telah ditetapkan. Untuk itu, guru harus
mengumpulkan data dan informasi dalam kurun waktu tertentu melalui berbagai
jenis dan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran tentang pencapaian
kemajuan belajar peserta didik.
2. Checking-up
Untuk
mengecek ketercapaian kemampuan peserta didik dalam proses pembelajaran dan
kekurangan-kekurangan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran.
dengan kata lain, guru perlu melakukan penilaian untuk mengetahui bagian mana
dari materi yang sudah dikuasai peserta didik dan bagian mana dari materi yang
belum dikuasai.
3. Finding-out
Untuk
mencari, menemukan dan mendeteksi kekurangan, kesalahan, atau kelemahan peserta
didik dalam proses pembelajaran sehingga guru dapat dengan cepat mencari
alternatif solusinya.
4. Summing-up
Untuk
menyimpulkan tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah
ditetapkan. Hasil penyimpulan ini dalam digunakan guru untuk menyusun laporan
kemajuan belajar keberbagai pihak yang berkepentingan.
D.
PENDEKATAN PENILAIAN
1. Penilaian Otentik
Penilaian
otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
Penilaian otentik adalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang
perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan
secara tepat bahwa tujuan pembelajaran telah benar-benar dikuasai dan dicapai.
Beberapa karakteristik penilaian otentik sebagai berikut :
a) Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran, bukan terpisah dari
proses pembelajaran.
b) Penilaian mencerminkan hasil proses pembelajaran pada kehidupan nyata,
tidak berdasarkan pada kondisi yang ada di sekolah.
c) Penilaian bersifat komprehensif dan holistik yang mencakup semua ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
d) Penilaian mencakup penilaian proses pembelajaran dan hasil belajar.
2. Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria
ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan
dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya
dukung, dan karakteristik peserta didik. Sejalan dengan ini maka guru didorong
untuk menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) serta
tidak berorientasi pada pencapaian target kurikulum semata.
E. TEKNIK
DAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN PKN
1.
Penilaian Sikap
Kurikulum
2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua,
yaitu sikap spiritual yang terkait dengan pembentukan
peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan
sikap sosial yang terkait dengan pembentukan
peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab.
Pendidik
(guru) melakukan penilaian kompetensi sikap melalui
observasi, penilaian diri, penilaian
“teman sejawat”(peer evaluation) oleh
peserta didik
dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar
cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
a.
Observasi merupakan teknik penilaian yang
dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan
indera, baik secara langsung
maupun tidak
langsung dengan menggunakan
pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati. Instrumen yang digunakan
berupa pedoman observasi menggunakan daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik.
b.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi sikap. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri menggunakan daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
c.
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk
saling menilai terkait denganpencapaian kompetensi sikap
tertentu. Instrumen yang digunakan berupa lembar
penilaian antarpeserta didik menggunakan daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik. Instrumen teknik ini pada dasarnya sama dengan teknik penilaian
diri, namun diisi oleh teman. Oleh karena itu lembar penilaian antarpeserta
didik dapat menggunakan lembar penilaian penilaian diri.
d.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam
dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku. Sikap sosial dan spritual
yang nampak pada diri peserta didiki diamati dan
dicatat dalam lembar jurnal. Bentuk format lemar jurnal dapat dibuat
berdasarkan peserta didik secara individu atau waktu muncul sikap.
2.
Penilaian Pengetahuan
Kompetensi
pengetahuan merupakan kompetensi ranah kognitif
dalam taksonomi pendidikan. Perkembangan pencapaian
kompetensi pengetahuan melalui tahapan mengingat,
memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi.
Gradasi pencapaian kompetensi pengetahuan PPKn
pada jenjang SD/MI adalah mengingat.
Tahapan ini perlu dipahami guru dalam
menyusun indikator pencapaian komtensi dalam meyusun
kisi-kisi penilaian. Pendidik menilai kompetensi
pengetahuan melalui teknik tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
a.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan
ganda, isian, jawaban singkat, benar salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
(1) Pilihan
Ganda
Soal
pilihan ganda secara umum terdiri atas
pertanyaan dan alternatif pilihan jawaban. Bentuk
penilaian ini lebih tepat digunakan saat
ulangan tengah semester, akhir semester, dan
ujian sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
(2) Isian
Bentuk
ini merupakan salah satu bentuk soal
yang jawabannya menuntut siswa untuk melengkapi
atau mengisi kata-kata atau kelompok kata yang dihilangkan.
Soalnya disusun seperti kalimat lengkap, kemudian dihilangkan pada bagian
tertentu yang harus diisi oleh siswa. Bentuk penilaian
ini lebih tepat digunakan saat ulangan
tengah semester, akhir semester, dan ujian
sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan.
(3) Jawaban
Singkat
Bentuk
ini merupakan salah satu bentuk soal
obyektif yang jawabannya menuntut siswa menjawab soal dengan singkat
yaitu jawabannya dapat berupa satu kata,
kelompk kata / frase, simbol matematika, atau angka. Bentuk
penilaian ini lebih tepat digunakan saat ulangan tengah
semester, akhir semester, dan ujian sekolah, atau untuk
latihan bagi pengayaan.
(4) Benar
Salah
Bentuk
ini merupakan salah satu bentuk soal
obyektif yang setiap soalnya terdapat dua
macam kemungkinan jawaban yang berlawanan yaitu benar
atau salah. Bentuk soal benar-salah biasanya
dipergunakan untuk menanyakan fakta, ide, dan
konsepsi yang kompleks. Bentuk penilaian
ini lebih tepat digunakan saat ulangan
tengah semester, akhir semester, dan ujian sekolah,
atau untuk latihan bagi pengayaan.
(5)
Menjodohkan
Bentuk
ini wujudnya terdiri dari dua kelompok
atau kolom. Tugas siswa adalah mencari
pasangan yang tepat dalam dua kelompok itu.
Biasanya bentuk menjodohkan hanya terbatas untuk
mengukur kemampuan ingatan.
(6) Uraian
Soal
uraian adalah soal yang menuntut jawaban
peserta tes dengan mengorganisasikan gagasan atau
hal-hal yang dipelajari dengan cara mengemukakan
gagasan tersebut dalam bentuk tulisan.
Soal
uraian dibagi atas uraian tertruktur dan
uraian tidak terstruktur. Soal uraian terstruktur
memiliki jawaban yang terbatas dan jelas.
Sedangkan uraian tidak terstruktur memiliki jawaban
yang sangat variatif.
Bentuk soal
pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar salah dan menjodohkan, lebih
tepat digunakan saat ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian
sekolah, atau untuk latihan bagi pengayaan. Sedangkan saat
ulangan harian lebih tepat menggunakan soal
uraian , sehingga dapat mengembangkan berpikir divergen
(beragam).
b.
Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
Tes
lisan adalah tes yang pelaksanaan dilakukan
dengan mengadakan tanya jawab secara langsung
antara pendidik dan peserta didik. Tes
lisan dapat dilaksanakan dengan menggunakan pedoman
pertanyaan atau tanpa pedoman pertanyaan.
c.
Instrumen penugasan berupa
pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Penugasan
yang bertujuan untuk mencapai komptensi
pengetahuan antara lain membuat kliping, mencari data, wawancara, merangkum,
kajian tokoh, kajian historis, dan menulis gagasan,
3.
Penilaian Keterampilan
Penilaian
kompetensi keterampilan melalui penilaian
kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta
didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu. Perkembangan pencapaian kompetensi keterampilan
melalui tahapan mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
Gradasi pencapaian kompetensi keterampilan mata
pelajaran PPKn pada jenjang SD/MI adalah
mengamati dan menanya. Tahapan ini perlu
dipahami oleh guru untuk menyusun
indikator pencapaian kompetensi dalam kisi-kisi penilaian.
Teknik
penilian kompetensi keterampilan menggunakan
tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek
atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
a. Tes
Praktik
Tes
praktik adalah penilaian yang menuntut
respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai
dengantuntutan kompetensi. Tes praktik dalam
pembelajaran PPKn antara lain melalui simulasi, tes perbuatan,
sosiodrama.
b.
Projek
Penugasan
projek adalah suatu teknik penilaian
yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan
tertentu diluar kegiatan pembelajaran di kelas.
Penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau
kelompok. Projek adalah suatu tugas yang melibatkan kegiatan
perencangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu
umumnya menggunakan data. Penilaian projek
mencakup penilaian proses dan hasil belajar.
Penugasan projek dalam PPKn antara lain
melalui projek belajar kewarganegaraan. Penilaian
projek belajar kewarganegaraan dilaksanakan pada
setiap langkah kegiatan mulai dari identifikasi
masalah sampai dengan penyajian. Penilaian
meliputi penilaian proses dan hasil dari
kegiatan ini. Penilaian proses antara lain
mencakup persiapan, kerja sama, partisipasi,
koordinasi, aktifitas, dan yang lain dalam
penyusunan maupun dalam presentasi hasil kerja.
Sedangkan penilaian hasil mencakup dokumen laporan
dan presentasi laporan.
c.
Portofolio
Penilaian
portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan
cara menilai kumpulan seluruh
karya peserta didik dalam
bidang tertentu
yang
bersifat
reflektif-integratif untuk
mengetahui minat,
perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan
kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya. Penilaian
portofolio dapat dilakukan saat menerapkan model
pembelajaran pengabdian masyarakat, partisipasi
kewarganegaraan, mengajukan usul/petisi, partisipasi
dalam asosiasi, membangun koalisi, mengelola
konflik, berlatih empati dan toleransi, kunjungan
lapangan dan model pembelajaran yang lain.
Penilaian
portofolio dapat dilakukan untuk menilai kompetensi dasar tentang
berinteraksi dengan teman dan menyaji bentuk
partisipasi kewarganegaraan. Kedua kompetensi dasar
ini merupakan praktik kewarganegaraan yang dapat
dilaksanakan pada setiap materi pembelajaran.
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Penilaian adalah
suatu kegiatan untuk
membuat keputusan tentang
hasil pembelajaran dari masing-masing siswa, serta keberhasilan siswa
dalam kelas secara keseluruhan. Penilaian juga merupakan indikator keberhasilan
guru dalam proses pembelajaran.
Tujuan
evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan dan efisiensi sistem
pembelajaran, baik yang menyangkut tentang tujuan, materi, metode, media,
sumber belajar, lingkungan maupun sistem penilaian itu sendiri.
Teknik
dan Instrumen pada penilaian harus disesuaikan dengan prinsip penilaian yang
terdapat pada standar penilaian. Hal ini disebabkan karena penilaian sebagai
babak final dalam pembelajaran memiliki peran yang sangat penting. Ketepatan
pemilihan metode penilaian hasil belajar, indikator yang digunakan, dan
jenis/alat penilaian memiliki andil besar dalam berhasil tidaknya proses
penilaian.
B. SARAN
Saran kami adalah sebgai guru yang
baik untuk anak sd kita hrus melakuan penilesia sesua cara atau strateginya
untuk mendapatkan penilaian yang seakurat mungkin. Karena ini sangat
berpengaruh bagi kelangsungan anak sebagai calon penurus bangsa yang berjiwa nasionalisme dan
patriotisme.
Komentar
Posting Komentar