Makalah: Data dalam Layanan BK di SD | zacary ngeblog
Data dalam Layanan BK di SD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Metode
pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak
dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya
melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan
lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik
tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan
pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan
instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara
sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi
atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam
prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan
penelitian kuantitatif dan kualitatif.
Oleh karena itu,
dalam BK pengumpulan data sangat penting untuk medapatakan kata yang valid
tentan peserta didik sehingga teknik pengumpulan data sangat penting bagi
konselor.
B.
Rumusan masalah
1.
Bagaimana
Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK?
2.
Bagaimana
Kegunaan data dalam layanan BK?
3.
Bagaimana
Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data tes dalam BK ?
4.
Bagaimana
Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data non tes dalam BK?
C.
Tujuan
1.
Untuk mengetahui
Jenis-jenis data yang dibutuhkan dalam pelayanan BK.
2.
Untuk mengetahui
Kegunaan data dalam layanan BK.
3.
Untuk mengetahui
Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data tes dalam BK.
4.
Untuk mengetahui
Pengetian dan kegunaan alat pengumpulan data non tes dalam BK.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Jenis-jenis data
yang dibutuhkan dalam pelayanan BK
Pada dasarnya data ada dua jenis data yang perlu
dikumpulkan dalam pelayanan BK yang efektif dan efesien, yaitu:
1.
Data Pribadi
Data pribadi adalah berupa data
perorangan, yaitu yang dikumpulkan dari masing-masing peserta didik. Dari data
pribadi dapat diperoleh pemahaman tentang keunikan pribadi masing-masing
peserta didik.
Untuk
memperoleh pemahaman yang utuh tentang keunikan pribadi setiap peserta didik
diperlukan data sebagai berikut:
a.
Data kenal diri
(nama, jenis kelamin, tempat dan tanggal lahir, dan lain sebagainya).
b.
Data tentang
keluarga (orang tua, jumlah saudara, keadaan sosial, ekonomi dan lain
sebagainya).
c.
Data tentang
perkembangan dan kesehatan (perkembangan phisik dan psikis).
d.
Data tentang
pendidikan dan hasil belajar (riwayat sekolah, angka rapor dan sebagaiya).
e.
Data tentang
kecerdasan, bakat, minat aspirasi dan cita-cita.
f.
Data tentang
keadaan lingkungan, kegiatan luar sekolah, penyesuaian sosila, nilai-nilai dan
sikap.
g.
Data tentang
kematangan emosional dan kebiasaan sehari-hari.
h.
Data tentang
masalah-masalah yang dihadapi.
Data pribadi, ini dapat
dikelompokkan sehinga dengan demikian dapat dikumpulkan suatu data kelompok.
Dari data kelompok ini dapat diketahui kecenderungan umum yang terdapat di
dalam suatu kelompok, selain dari pada kedudukan seseorang individu dalam
kelompoknya.
2.
Data Lingkungan
Data lingkungan ini berguna untuk
sebagai informasi dan penjelasan kepada para peserta didik, selain itu
diperlukan untuk membantu peserta didik dalam proses penyesuaian. Adapun data
lingkungan yang perlu dikumpulkan, meliputi:
a.
Data tentang
informasi pendidikan meliputi jenis program, kurikulum, system belajar dan
sebagainya.
b.
Data tentang
informasi jabatan/pekerjaan, meliputi jenis-jenis jabatan, kesempatan dan
syarat-syarat bekerja dan lain sebagainya.
c.
Data tentang lingkungan
sosial, meliputi adat istiadat, norma dan nilai-nilai, lembaga atau organisasi
sosial dan lain sebagainya.
3.
Jadi data
lingkungan ini berguna sebagai pemberi informasi jelas kepada para peserta
didiknya, sehingga para peserta didik dapat terhindar dari keraguan, kesulitan
dan perbuatan tercela.
4.
Di bawah ini
adalah sumber data langsung sampai ke sumber data yang tak langsung yaitu
sebagai berikut:
a.
Sumber data yang
paling awal adalah peserta didik tersebut
b.
Orang-orang yang
plaing dekat dan paling bertanggung jawab terhadap individu yang bersnagkutan,
misalnya guru/dosen, wali kelas, kepala sekolah, penasehat akademis, ketua
jurusan, dekan dan lain sebagainya.
c.
Orang-orang yang
dekat dengan individu tapi tidak brtanggung jawab dengan dia seperti teman-temannya,
pengasuh, anggota keluarga dan lain-lain.
d.
Orang-orang yang
agak jauh hubungannya dengan individu akan tetapi dapat membri keterangan
tentang individu tersebut seperti tetangga, pegawai tata usaha, sekolah,
dokter, kepalal desa dan lain sebagainya.
e.
Lembaga-lembaga
diluar sekolah dan rumah tangga seperti rumah sakit, kantor polisi, masjid,
perkumpulan-perkumpulan pemuda, organisasi pemuda dan lain sebagainya
B.
Kegunaan data
dalam layanan BK
Menurut Winkel dan Hastuti, data
dalam layanan bimbingan dan konseling memiliki 4 manfaat yang akan menunjang
layanan bimbingan dan konseling. Winkel dan Hastuti (2010) membagi keempat
manfaat tersebut menjadi dua, yaitu manfaat untuk konselor dan manfaat untuk
konseli (klien). Keempat manfaat itu sebagai berikut:
Untuk
konselor
1. Data dapat digunakan untuk mengetahui apakah
kompetensi konselor mampu dan cukup berwenang dalam memberikan pelayanan kepada
konseli dengan inti permasalahan yang telah diketahui.
2. Data digunakan sebagai sarana memperoleh informasi
lebih dalam serta lebih lengkap tentang berbagai aspek dari pribadi konseli,
sehingga konselor diharapakan dapat memberikan layanan yang optimal.
Untuk
konseli (klien)
3. Data dapat membantu konseli menentukan suatu program
pendidikan maupun karir yang sesuai dengan potensi dan minat yang dimiliki.
4. Data dapat membantu konseli memahami diri sendiri
dan melakukan evaluasi diri sehingga diharapkan konseli dapat mencapai
perkembangan yang optimal dan sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki.
C.
Alat pengumpulan
data tes dalam BK
Tes merupakan prosedur untuk mengungkapkan tingkah
laku seseorang dan menggambarkanna dalam bentuk skala angka atau klasifikasi
tertentu (Cronbach, 1970 dalam Prayitno dan Amit, 2013). Teknik ini menggunakan
pertanyaan-pertanyaan, baik lisan dan tertulis, atau tugas-tugas yang harus
diselesaikan oleh orang yang dites (Prayitno dan Amit, 2013; Walgito, 2004).
Pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas tersebut
disusun menjadi sebuah instrumen yang terstandarisasi dan memiliki validitas
dan reliabilitas yang baik. Tohirin (2014) menguraikan instrumen
terstandarisasi berarti instrumen ini memiliki keseragaman dalam cara
penyelenggaraan, cara pemeriksaan dan cara penafsirannya.
Selanjutnya, dia menjelaskan tes harus memiliki
validitas, yaitu ada kesesuian antara apa yang diukur dalam tes dengan aspek
yang direncanakan untuk diukur, dan reliabiitas, yaitu ada keajegan dalam hasil
yang diperoleh apabila seseorang mengerjakan suatu tes pada waktu yang
berlainan.
Ada bermacam-macam tes untuk mengumpulkan data
tentang siswa. Umumnya, tes digunakan untuk mengumpulkan data pribadi siswa
yang berupa kemampuan potensial atau kemampuan dasar, seperti kecerdasan,
bakat, minat dan sebagainya, serta untuk mengumpulkan data tentang prestasi
belajar siswa. Berikut beberapa tes yang digunakan dalam layanan bimbingan dan
konseling:
a. Tes hasil belajar (achievement test)
Tes ini digunakan untuk mengukur apa yang telah
dipelajari oleh siswa di berbagai mata pelajaran. Tes kompetensi, tes untuk
mengukur pencapaian kompetensi siswa, dan tes diagnostik, tes untuk mengukur
kelebihan dan kelemahan siswa serta penyebab-penyebab kesulitan yang di alami
siswa, merupakan contoh tes hasil belajar.
b. Tes bakat dan tes minat
Tes ini digunakan untuk mengungkapkan bakat yang
dimiliki individu dan minatnya. Tes ini penting dalam layanan bimbingan dan
konseling karena dengan tes ini konselor dapat mengarahkan dan menempatkan
siswa ke jurusan yang tepat sesuai bakat dan minatnya.
c. Tes kepribadian
Tes ini digunakan untuk mengukur ciri-ciri
kepribadian tertentu pada siswa seperti karakter, tempramen, corak kehidupan
emosional, kesehatan mental, relasi sosial dengan orang lain dan bidang-bidang
kehidupan yang menimbulkan kesukaran dalam penyesuaian diri. Personality
inventory adalah salah satu tes kepribadian. Ada pula tes proyeksi yang
digunakan untuk mengukur sifat-sifat kepribadian melalui reaksi-reaksi terhadap
suatu kisah, gambaran, atau suatu kata. Test Rorschach (Ro) dan TAT (Thematic
Apperception Test) adalah contoh tes proyeksi.
d. Tes intelegensi
Sesuai dengan namanya, tes intelegensi digunakan
untuk mengungkapkan tingkat intelegensi atau kecerdasan seseorang. Contoh-contoh
tes intelegensi adalah Tes Binet, Test Weschsler, SPM, balok (Kohsblock), dan
AGCT.
D.
Alat pengumpulan
data non tes dalam BK
Teknik lain-lain untuk mengumpulkan data disamping
teknik tes digolongkan ke dalam teknik non-tes. Teknik ini umumnya digunakan
untuk menghimpun data-data tentang tingkah laku, sikap, minat, perhatian,
karakteristik, dan lain-lain.
Teknik tes dan non-tes bekerja saling melengkapi dan
terkadang data yang sama dapat dikumpulkan melalui dua teknik ini. Berikut
adalah beberapa teknik non-tes beserta deskripsi singkatnya:
a.
Angket/
kuesioner
Angket/kuesioner memuat beberapa pertanyaan yang
harus dijawab siswa secara tertulis. Berdasarkan orang yang mengisi, angket
dibedakan menjadi 2, yaitu angket langsung (apabila yang mengisi siswa) dan
angket tidak langsung (apabila yang mengisi orang lain, misalnya orang tua
siswa) (Tohirin, 2014).
b.
Wawancara
Teknik wawancara
mengharuskan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan secara lisan. Teknik ini
menuntut komunikasi langsung, sehingga konselor dan siswa harus bertatap muka.
c.
Observasi
Teknik ini dilakukan
dengan mengadakan pengamatan secara saksama baik secara langsung maupun tidak
langsung terhadap berbagai aktivitas siswa di lingkungan sekolah maupun di luar
lingkungan sekolah termasuk di rumah (Tohirin, 2014). Observasi dapat dilakukan
dalam dua cara. Pertama pengobservasi ikut telibat dalam aktivitas siswa,
sehingga siswa tidak merasa sedang diawasi ketika beraktivitas. Kedua, pengamat
tidak ikut terlibat dalam aktivitas siswa.
d.
Otobiografi
Teknik ini mengharuskan siswa menulis
biografi/riwayat kehidupan dirinya sendiri. Kemudian, data didapat dari hasil
tulisan tersebut. Untuk mempermudah, siswa dapat disuruh untuk menulis catatan
harian atau membuat karangan mengenai dirinya.
e.
Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan laporan singkat tentang
berbagai kejadian atau perilaku tentang siswa dan memuat deskripsi objektif
tentang perilaku siswa pada saat tertentu (Tohirin, 2014). Catatan anekdot
ditulis apabila ada kejadian-kejadian tertentu yang melibatkan siswa atau
sekelompok siswa, misal tawuran, pencurian, bolos sekolah, dan lain-lain.
f.
Sosiometri
Sosiometri merupakan
teknik untuk mengumpulkan data tentang hubungan-hubungan sosial dan tingkah
laku sosial siswa. Data yang diperoleh dari teknik ini adalah data tentang
susunan hubungan antar siswa, struktur hubungan siswa, dan arah hubungan
sosial.
E. Penyimpanan Data
1. Catatan Komulatif
Catatan komulatif (cummulative Records) ialah tempat
menyimpan data atau keterangan atau informasi, yang menyeluruh mengenai diri
individu yang dikumpulkan dengan berbagai teknik pengumpul data dalam jangka
waktu yang lama seperti hasil observasi, interview, kuesioner, inventori, hasil
tes psikologi, hasil tes prestasi belajar, dan dokumen data yang lain.
Catatan komulatif ini memuat keterangan atau informasi
individu tentang : identitas siswa, latar pendidikan, latar keluarga, hasil tes
yang terstandar, riwayat kesehatan, pengalaman – penaglaman diluar sekolah,
kepribadian, cita-cita atau renacna masa depan, masalah-masalah yang pernah
dialami, keterangan yang lain.
Catatan komulatif bermanfaat dalam mendukung
pencapaian tujuan bimbingan yakni membantu siswa untuk mengenali diri, memahami
diri dan lingkungan serta dapat mengembangkan potensinya secara optimal.
2. Bantuan Software
Software aplikasi BK / BP berfungsi untuk menyimpan dan membuat arsip
perilaku dan perkembangan jiwa siswa. Dengan menggunakan aplikasi ini, sekolah
akan bisa melihat dengan cepat dan mudah daftar pelanggaran siswa. Selain itu
juga sekolah dapat melihat perkembangan kepribadian siswa yang bermasalah dan
dengan cepat mengambil keputusan atau tindakan terhadap siswa tersebut. Data
yang bisa disimpan dalam software ini antara lain:
a.
Daftar Bimbingan Konseling: Mencatat
semua bimbingan yang pernah dilakukan guru BP, dari inti permasalahan, saran
dan solusi permasalahan.
b.
Daftar Pelanggaran: Mencatat semua
pelanggaran siswa sehingga sekolah dapat dengan mudah melihat perkembangan jiwa
siswa.
c.
Daftar Pelanggaran Periode: Mencatat
daftar pelanggaran siswa yang dilakukan pada periode tertentu
3. Himpunan data
Himpunan data mencakup semua usaha untuk memperoleh data tentang siswa,
menganalisis dan menafsirkan data, serta menyimpan data itu. Prayitno,
dkk (2013) menyatakan, bahwa salah satu di antara tugas guru pembimbing adalah
melaksanakan segenap program kegiatan pendukung, sedangkan himpunan data
merupakan bagian dari kegiatan pendukung. Kegiatan penyelenggaraan himpunan data menurut Prayitno (2013) meliputi perencanaan, pelaksanaan , evaluasi dan laporan.
Penyelenggaraan himpunan data bermaksud menghimpun
seluruh data daan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembanagn siswa
dalam berbagai aspeknya. Data yang terhimpun merupakan hasil dari upaya
aplikasi instrumentasi, dan apa yang menjadi isi himpunan data dimanfaatkan
sebesar-besarnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh
penyelenggaraan himpunan data ialah fungsi pemahaman.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknik tes merupakan salah satu
metode atau cara yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui tingkat
kemampuan dan kelemahan seseorang. Teknik tes terbagi beberapa macam
diantaranya: Tes intelegensi, Tes bakat, Tes kepribadian, Tes prestasi belajar
Selain itu untuk memahami
perkembangan anak sebagai peserta didik digunakan Non-tes yang merupakan proses
pengumpulan data untuk memahami pribadi pada umumnya bersifat kualitatif.
Macam-macam non-tes diantaranya
adalah Observasi, Wawancara, Catatan anekdot, Autobiografi, Sosiometri, Studi
khusus
Teknik-teknik tersebut bertujuan
untuk membantu memberi informasi kepada guru untuk mengetahui anak yang
berbakat, kemampuan tinggi, kemampuan rendah, anak bermasalah dan sebagainya.
Untuk itu kita bisa mencoba
melakukan teknik tes ataupun non-tes untuk mengetahui suatu informasi yang
diperlukan.
B.
Saran
Sebagai calon guru SD, hendaknya kita
mengetahui teknik-teknik dalam memahami perkembangan murid kita, agar dalam
mendidik murid nantinya kita dapat memberikan bantuan pada murid kita jika ada
yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar baik murid normal
ataupun anak yang berkebutuhan khusus
Penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan makalah ini,oleh sebab itu kritik yang membangun
sangat diharapkan oleh penulis. Adapun beberapa saran yang dapat kami sampaikan yaitu
berikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan keinginannya, lakukanlah
beberapa teknik tes atau non-tes yang bisa memecahkan masalah yang dihadapi
siswa., lakukanlah secara kontinue/berkesinambungan untuk mengetahui keadaan
siswa., berikanlah bimbingan juga pengarahan tambahan atau lebih kepada siswa
bila diperlukan.
Komentar
Posting Komentar