Makalah: PERAN MOTIVASI DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
PERAN MOTIVASI DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam proses
belajar setiap siswa harus mempunyai suatu tujuan yang harus dicapai
didalamnya, baik tujuan pendek maupun tujuan jangka penjang yang dapat membuat
diri mereka mempunyai suatu perubahan yang terjadi setelah mereka mengikuti
sebuah proses pendidikan yang diberikan oleh guru mereka. Seorang guru
selayaknya memberkan sebuah dorongan yang harus dapat memberikan motivasi
terhadap diri mereka untuk meningkatkan prestasi didalam belajar mereka. Dorongan
yang seharusnya diberikan oleh seorang guru tidak akan dapat merubah
sikap/perilaku individu untuk dapat meningkatkan cara belajar mereka bilamana
tidak adanya peran individu didalamnya, karena semuanya akan mempunyai suatu
hubungan yang dapat memberikan satu nilai temabah dalam meningkatkan prestasi
belajar.
Dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa seorang guru mempunyai andil didalamnya
yang mana memberikan suatu arahan untuk dapat bagaimana meningkatkan prestasi
belajar siswa. Bagaimana untuk dapat meningkatkan prestasi belajar? Salah satu
bentuk untuk meningkatkan prestasi belajar yaitu dengan memberikan motivasi
belajar kepada siswa. Dengan adanya motivasi belajar yang dibrikan kepada siswa
harapannya dapat untuk meningkatkan prestasi mereka di sekolah. Motivasi
belajar ini diberikan berupa informasi yang dapat memberikan suatu nilai
positif dalam meningkatkan prestasi belajar mereka. Bagi mereka yang mempunyai
suatu motivasi prestasi dalam belajar akan membangun suatu aktivitas yang
positif.
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu
motivasi ?
2.
Bagaimana
motivasi dalam belajar dan pembelajaran ?
3.
Apa
faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ?
4.
Bagaimana
teori dan prinsip-prinsip motivasi ?
5.
apa saja
macam-macam motivasi ?
6.
apa fungsi
motivasi ?
7.
Bagaimana
strategi dalam menumbuhkan motivasi belajar ?
C.
TUJUAN
1.
Untuk
mengetahui apa itu motivasi.
2.
Untuk
mengetahui motivasi dalam belajar dan pembelajaran.
3.
Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar.
4.
Untuk
mengetahui teori dan prinsip-prinsip motivasi.
5.
Untuk
mengetahui macam-macam motivasi.
6.
Untuk
mengetahui fungsi motivasi.
7.
Untuk
mengetahui strategi dalam menumbuhkan motivasi belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
MOTIVASI
Istilah motivasi
berpangkal dari kata “motif” yang
dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada di dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainya suatu tujuan. Bahkan
motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi kesiapsiagaan. Adapun menurtut Mc.
Donald (dalam sadirman. 1986), motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”
dan didahului dengan tanggapan terhadap adannya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukakan oleh Mc. Donald ini mengandung tiga elemen/ciri pokok dalam
motivasi yakni motivasi ini mengawali terjadinya perubahan energi, ditandai
dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanaya tujuan.
B.
MOTIVASI DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak
di dalam diri siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah
kegiatan belajar, sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan
belajar, motivasi sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai
motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran
perlu dipahami oleh pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau
bantuan kepada siswa. Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan
faktor dari dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna
memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka
kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar. Teori
behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan (stimulus) dan
respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi
merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit, melibatkan kerangka
berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku
C. FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Belajar merupakan hal yang
kompleks. Apabila ini dikaitkan dengan hasil belajar siswa, ada beberapa faktor
yang mempengaruhi hasil belajar. Menurut Suryabrata (1989:142),faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi 3, yaitu:faktor dari dalam,
faktor dari luar dan factor
instrument. Faktor dari
dalam yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi belajar yang berasal dari
siswa yang sedang belajar. Faktor-faktor ini meliputi:
1.
Fisiologi,
meliputi kondisi jasmaniah secara umum dan kondisi panca indra. Anak yang segar
jasmaninya akan lebih mudah proses belajarnya. Anak-anak yang kekurangan gizi
ternyata kemampuan belajarnya di bawah anak-anak yang tidak kekurangan
gizi,kondisi panca indra yang baik akan memudahkan anak dalam proses belajar.
2.
Kondisi psikologis, yaitu beberapa faktor psikologis utama yang dapat mempengaruhi proses dan
hasil belajar adalah kecerdasan, bakat, minat, motivasi, emosi dan kemampuan kognitif.
Dari kondisi psikologis diantaranya pertama faktor kecerdasan yang dibawa individu
mempengaruhi belajar siswa, Semakin individu itu mempunyai tingkat
kecerdasan tinggi, maka belajar yang dilakukannya akan semakin mudah dan cepat.
Sebaliknya semakin individu itu memiliki tingkat kecerdasan rendah, maka
belajarnya akan lambat dan mengalami kesulitan belajar. Kedua
faktor Bakat,
individu satu dengan lainnya tidak sama, sehingga menimbulkan belajarnya pun
berbeda. Bakat merupakan kemampuan awal anak yang dibawa sejak lahir. Ketiga faktor Minat, minat individu merupakan ketertarikan individu terhadap sesuatu. Minat
belajar siswa yang tinggi menyebabkan belajar siswa lebih mudah dan cepat. Keempat
faktor Motivasi,
motivasi belajar antara siswa yang satu dengan siswa lainnya tidaklah
sama. Adapun pengertian motivasi belajar adalah ”Sesuatu yang menyebabkan
kegiatan belajar terwujud”. Motivasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain: cita-cita siswa, kemampuan belajar siswa, kondisi siswa, kondisi
lingkungan, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan upaya guru membelajarkan
siswa. Kelima faktor emosi, emosi merupakan kondisi psikologi (ilmu jiwa) individu untuk
melakukan kegiatan, dalam hal ini adalah untuk belajar. Kondisi psikologis
siswa yang mempengaruhi belajar antara lain: perasaan senang, kemarahan, kejengkelan,
kecemasan dan lain-lain. Keenam faktor kognitif, Kemampuan kognitif
siswa yang mempengaruhi belajar mulai dari aspek pengamatan, perhatian,
ingatan, dan daya pikir siswa.
Faktor dari luar yaitu
faktor-faktor yang berasal dari luar siswa yang mempengaruhi proses dan hasil
belajar. Faktor-faktor ini
meliputi:
1.
Lingkungan alami
yaitu faktor yang mempengaruhi dalam proses belajar misalnya keadaan udara,
cuaca, waktu, tempat atau gedungnya, alat-alat yang dipakai untuk belajar
seperti alat-alatpelajaran.
Dari lingkungan alami yang dalamnya
ada faktor yang mempengaruhinya dianatanya pertama faktor Keadaan udara, keadaan udara mempengaruhi proses belajar siswa, apabila
udara terlalu lembab atau kering kurang membantu siswa dalam belajar. Keadaan
udara yang cukup nyaman di lingkungan belajar siswa akan membantu siswa untuk
belajar dengan lebih baik.kedua waktu belajar, waktu belajar
mempengaruhi proses belajar siswa misalnya: pembagian waktu siswa untuk belajar
dalam satu hari.Ketiga cuaca, cuaca yang terang benderang dengan
cuaca yang mendung akan berbeda bagi siswa untuk belajar. Cuaca yang nyaman
bagi siswa membantu siswa untuk lebih nyaman dalam belajar.Keempat tempat
atau gedung, Tempat atau gedung sekolah mempengaruhi belajar siswa. Gedung
sekolah yang efektif untuk belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut: letaknya
jauh dari tempat-tempat keramaian (pasar, gedung bioskop, bar, pabrik dan
lain-lain), tidak menghadap ke jalan raya, tidak dekat dengan sungai, dan
sebagainya yang membahayakan keselamatansiswa.Faktor yang kelima media,
media/alat-alat pelajaran yang digunakan baik itu perangkat lunak (misalnya,
program presentasi) ataupun perangkat keras (misalnya Laptop, LCD).
2.
Lingkungan sosial di sini adalah manusia atau sesama manusia, baik manusia itu ada
(kehadirannya) ataupun tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu
sedang belajar, sering kali mengganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan
sosial yang mempengaruhi belajar siswa ini dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
(1) lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh anggota keluarga
yang terdiri atas: ayah, ibu, kakak atau adik serta anggota keluarga lainnya,
(2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu: teman sebaya, teman lain kelas,
guru, kepala sekolah serta karyawan lainnya, dan (3) lingkungan sosial dalam
masyarakat yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.
D. TEORI DAN PRINSIP-PRINSIP MOTIVASI
Wlodkowski (dalam Suciati,
2001:52) menjelaskan motivasi sebagai suatu kondisi yang menyebabkan atau
menimbulkan perilaku tertentu, serta yang memberi arah dan ketahanan (persistence)
pada tingkah laku tersebut. Sementara Ames dan Ames (Suciati, 2001) menjelaskan
motivasi sebagai perspektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Menurut definisi ini, konsep diri
yang positif akan menjadi motor penggerak bagi kemauan seseorang. Dalam
proses belajar, motivasi seseorang tercermin melalui ketekunan yang tidak mudah
patah untuk mencapai sukses, meskipun dihadang banyak kesulitan. Motivasi juga
ditunjukkan melalui intensitas unjuk kerja dalam melakukan suatu tugas.
McClelland menunjukkan bahwa motivasi berprestasi (achievement motivation)
mempunyai kontribusi sampai 64 persen terhadap prestasi belajar.
Dari berbagai teori
motivasi yang berkembang, Keller (1983) telah menyusun seperangkat
prinsip-prinsip motivasi yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, yang
disebut sebagai model ARCS, yaitu:
1.
Attention (Perhatian)
Perhatian peserta didik
muncul karena didorong rasa ingin tahu. Oleh sebab itu, rasa ingin tahu ini
perlu mendapat rangsangan, sehingga peserta didik akan memberikan perhatian
selama proses pembelajaran. Rasa ingin tahu tersebut dapat dirangsang melalui
elemen-elemen yang baru, aneh, lain dengan yang sudah ada, kontradiktif atau kompleks. Apabila elemen-elemen tersebut dimasukkan dalam rencana
pembelajaran, hal ini dapat menstimulus rasa ingin tahu peserta didik. Namun,
perlu diperhatikan agar tidak memberikan stimulus yang berlebihan, untuk
menjaga efektifitasnya.
2.
Relevance(Relevansi)
Relevansi menunjukkan
adanya hubungan materi pembelajaran dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik.
Motivasi peserta didik akan terpelihara apabila mereka menganggap bahwa apa
yang dipelajari memenuhi kebutuhan pribadi atau bermanfaat dan sesuai dengan nilai
yang dipegang.
3.
Confidence
(Percaya diri)
Merasa diri kompeten atau
mampu, merupakan potensi untuk dapat berinteraksi secara positif dengan
lingkungan. Prinsip yang berlaku dalam hal ini adalah bahwa motivasi akan
meningkat sejalan dengan meningkatnya harapan untuk berhasil. Harapan ini
seringkali dipengaruhi oleh pengalaman sukses di masa lampau. Motivasi dapat
memberikan ketekunan untuk membawa keberhasilan (prestasi), dan selanjutnya
pengalaman sukses tersebut akan memotivasi untuk mengerjakan tugas berikutnya.
4.
Satisfaction
(Kepuasan)
Keberhasilan dalam
mencapai suatu tujuan akan menghasilkan kepuasan. Kepuasan karena mencapai
tujuan dipengaruhi oleh konsekuensi yang diterima, baik yang berasal dari dalam
maupun luar individu. Untuk meningkatkan dan memelihara motivasi peserta didik,
dapat menggunakan pemberian penguatan (reinforcement) berupa pujian, pemberian
kesempatan, dsb.
E.
MACAM-MACAM MOTIVASI
Motivasi ada dua, yaitu (1) motivasi
intrinsik dan (2) motivasi ekstrinsik, yang saling berkaitan satu dengan
lainnya.
1.
Motivasi
intrinsik. Jenis motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada
paksaan dorongan orang lain. Motivasi ini sering disebut “motivasi murni”, atau
motivasi yang sebenarnya, yang timbul dari siswa, misalnya keinginan untuk mendapatkan
keterampilan tertentu, mengembangkan sikap untuk berhasil, dan sebagainya.
2.
Motivasi
ekstrinsik. Jenis motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu. Motivasi
ekstrinsik diperlukan di sekolah sebab pembelajaran di sekolah tidak semuanya
menarik minat, atau sesuai dengan kebutuhan siswa. Kalau keadaan ini, siswa
bersangkutan perlu dimotivasi agar belajar. Guru berusaha membangkitkan
motivasi belajar siswa sesuai dengan keadaan siswa itu sendiri.
F.
FUNGSI
MOTIVASI
Guru bertangung
jawab melaksanakan sistem pembelajaran agar berhasil dengan baik. Keberhasilan
ini bergantung pada upaya guru membangkitkan motivasi belajar siswanya. Secara
garis besar Oemar Hamalik (1992) menjelaskan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
1.
Mendorong
manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi. Motivasi dalam hal ini merupakan langkah penggerak dari setiap
kegiatan yang akan dikerjakan.
2.
Menentukan
arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3.
Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak
bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Nampak jelas di
sini bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, dan sekaligus
sebagai penggerak prilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan.
G. STRATEGI MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR
Pembelajaran
tidak akan bermakna jika para siswa tidak termotivasi untuk belajar. Dengan
demikian, guru wajib berupaya sekeras mungkin untuk meningkatkan motivasi
belajar siswa. Secara khusus guru perlu melakukan berbagai upaya secara nyata
untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya. Ada beberapa strategi yang dapat
dikembangkan dalam upaya untuk menumbuhkan motivasi belajar siswa dalam proses
pembelajaran, berikut ini:
1.
Menjelaskan
tujuan belajar ke siswa. Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih
dahulu menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus (TIK) pembelajaran yang
akan dicapai oleh siswa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.
2.
Hadiah.
Berilah hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat
mereka untuk bisa belajar lebih giat lagi. Disamping itu, siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengajar siswa yang berprestasi. Ada
bermacam-macam hadiah, yaitu ada yang berbentuk simbol, penghargaan, dan benda.
3.
Saingan/Kompetisi.
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya untuk meningkatkan
prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai
sebelumnya.
4.
Pujian.
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau
pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
5.
Hukuman.
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses belajar.
Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau merubah diri dan
berusaha memacu motivasi belajarnya.
6.
Membangkitkan
dorongan kepada siswa untuk belajar. Stateginya adalah dengan memberikan
perhatian maksimal ke siswa.
7.
Membentuk
kebiasaan belajar yang baik.
8.
Membantu
kesulitan belajar siswa secara individual maupun kelompok.
9.
Menggunakan
metode bervariasi.
10. Menggunakan media yang baik, serta harus sesuai
dengan tujuan pembelajaran. Tiap siswa memiliki kemampuan indera yang tidak
sama, baik pendengaran maupun penglihatannya, demikian juga kemampuan
berbicara. Ada yang lebih senang membaca, dan sebaliknya. Dengan variasi
penggunaan media, kelemahan indera yang dimiliki tiap siswa dapat dikurangi.
Untuk menarik perhatian anak misalnya, guru dapat memulai dengan berbicara
lebih dahulu, kemudian menulis di papan tulis, dilanjutkan dengan melihat
contoh konkrit. Dengan variasi seperti ini dapat memberi stimulus terhadap
indera siswa.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diambil suatu
kesimpulan diantaranya bahwa;
1.
Motivasi belajar mutlak harus dimiliki khususnya para siswa dengan berbagai
macam cara yang dapat dilakukan oleh individu sendiri maupun bagi para guru
yang memang membimbinga para murid untuk meningkatkan motivasi mereka dalam
belajar.
2.
Motivasi yang ada pada diri sorang individu juga dapat meningkatkan prestasi
dalam belajar.
3.
Selain itu juga motivasi yang ada pada diri individu terdapat dua macam yang
pertama dari dalam diri individu, yang kedua dari luar individu. Yang mana dari
keduanya yang memang harus dikembangkan yaitu motivasi yang berasal dari dalam
diri individu.
4.
Motivasi dalam belajar dapat dibentuk dari dalam diri seseorang dengan berbagai
hal yang mendukung untuk menciptakan belajar yang nyaman dan tenang salah
satunya adalah cuaca yang ada diluar diri individu.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.masdayat.web.id/2009/02/motivasi-dalam-pembelajaran.html
https://www.academia.edu/24194462/MAKALAH_PERANAN_MOTIVASI_BELAJAR_DALAM_MENENTUKAN
sebaiknya tidak berwarna gelap, karena tulisan sangat sulit dibaca. terimakasih
BalasHapus